Mengetahui masa depan bukanlah agar kita merubah ketetapan Tuhan. Hanya agar kita bersiap saat ketetapan itu datang.
Mengetahui bahwa suatu kejadian buruk akan terjadi, bukanlah tugas kita untuk mencegah kejadian itu. Karena toh semuanya pasti akan terjadi. Saat berhasil kita cegah, yang terjadi bukan keberhasilan tetapi pergeseran suatu nasib agar ketetapan Tuhan menjadi kenyataan.
Teringat cerita pada suatu pagi di jaman Nabi Sulaiman, di mana seorang pengawalnya mengetahui bahwa dirinya akan meninggal sore nanti. Karena itu dia meminta agar Nabi memindahkannya dengan bantuan angin ke daerah Irak, yang sangat jauh dari tempatnya berada sekarang. Dan Nabi pun mengabulkannya.
Sementara di langit, Izrail sedang membaca agenda hari itu melalui PDA kesayangannya, yang isinya telah tertulis sejak jaman permulaan. Dia terkejut manakala matanya (apakah malaikat punya mata?) melihat nama pengawal Nabi Sulaiman. Dalam hati bertanya, apakah Tuhan bercanda? Bagaimana mungkin Dia menyuruhnya pergi ke Irak untuk membunuh pengawal Sulaiman, sedangkan kerajaan Sulaiman dan pengawal-pengawalnya berada di Yerusalem?
Tapi karena kepatuhannya kepada Tuhan, tanpa bertanya lagi Izroil pun pergi ke Irak menggunakan teleporter yang jauh lebih canggih daripada yang digunakan di Starfleet Enterprise dan terkejut lagi untuk kedua kalinya demi melihat pengawal Sulaiman sedang minum es dawet di sebuah pasar di Irak.
"Lord, mission acomplished.", ujarnya kalem ke walky talky yang sedari tadi terselip di pinggangnya, beberapa menit kemudian.
Melihat masa depan.. Fuh.. Hanya gelap yang kulihat sekarang.. Tak ada petunjuk.. tersesat..
Begitu gelap.. begitu kelam.. gara-gara neon mati akibat listrik di kost yang sering njeglek!!! Woi yang pada kost!!! Kalo make perangkat elektronik mikir-mikir dooong!!!!!!!!! Siyapa sih yang hobi make penghangat ruangan sampe njeglek terus???
